Metode pengobatan diabetes mellitus yang selama ini dipakai telah bertahan puluhan tahun. Secara umum melalui tahapan yang diawali dengan diet ketat terutama pengurangan karbohidrat dan makanan berlemak yang akan mengganggu peredaran darah. Bila tahapan ini tidak berhasil atau kurang menunjukkan hasil positif maka dilakukan pengobatan oral penurun gula darah baik tunggal atau kombinasi. Penambahan dosis akan dilakukan sejalan dengan hasil kontrol gula darah yang dilakukan. Semakin tinggi kadar gula dalam darah maka dosis akan terus ditambah sampai dosis maksimal. Langkah terakhir adalah penyuntikan insulin apabila diet makanan dan pengobatan oral tidak berhasil. Biasanya hal ini terjadi karena pankreas telah mengalami kerusakan total sehingga tidak dapat menghasilkan insulin sama sekali.
Diabtes Mellitus (DM) merupakan gangguan hormonal yang berlangsung lama dan berefek pada gangguan organ tubuh lainnya. Semakin terkendali gula dalam darah maka kemungkinan kerusakan organ lainnya dapat diminimalisasi. Dasar pemikiran inilah yang memicu dibutuhkan paradigma baru dalam pengobatan DM dimana pengobatan oral mulai dipertanyakan keefektifannya. Secara umum obat oral diabetes lebih banyak memacu organ pankreas untuk memproduksi insulin tanpa memperbaiki fungsi pankreas itu sendiri. Dalam jangka panjang maka akan berakibat pada kerusakan permanen, dikarenakan pankreas akan kelelahan dipaksa terus-menerus berproduksi diluar kemampuan.
Dalam paradigma baru, pemberian insulin justru diberikan di awal pengobatan agar pankreas dapat beristirahat sehingga diharapkan mampu memproduksi insulin kembali. Dalam masa istirahat pankreas diberi kesempatan memperbaiki sel-sel yang rusak atau paling tidak mengurangi kerusakan agar tidak bertambah parah. Paradigma
baru dalam pengobatan ini dikenal dengan Intensive Diabetes Management yaitu dengan pemberian
insulin sejak awal sebelum kerusakan berat
pada pankreas.
Pemberian insulin dilakukan secara
intensif dengan atau
tanpa kombinasi dengan obat-obatan yang dapat memperbaiki fungsi sel beta
pankreas. Pengelolaan
DM juga tetap mengedepankan perubahan gaya hidup, pengaturan makan dan
olahraga. Pengobatan
diabetes secara intensif ini bertujuan mencapai kadar gula darah mendekati
normal, yakni
dengan memperhatikan dasar fisiologis sekresi insulin dan monitoring gula darah
yang tepat. Pemberian
intensive
diabetes management sejak awal diharapkan kondisi pankreas dapat kembali pada
keadaan semula yaitu tidak memerlukan pengobatan (remisi) dengan tetap
memperhatikan pengaturan
makan dan olahraga Pada diabetisi yang telah lama
mengidap DM dengan
terkontrol buruk, pengobatan diabetes secara intensif dapat memperbaiki
kualitas hidupyang
lebih baik.
Pengobatan
diabetes sesuai paradigma baru sudah dilakukan di bebeberapa Negara, di
Indonesia hal tersebut
masih agak sulit dilakukan karena mengalami beberapa kendala dalam pemakaian
insulin.
Beberapa
anggapan yang masih salah tentang pemakaian insulin antara lain :
Anggapan
bahwa insulin hanya digunakan jika obat oral sudah tidak bisa mengontrol gula darah,
dengan kata lain insulin digunakan untuk terapi akhir. Sama sekali tidak, makin
lambat kita memakai insulin (bila waktunya sudah
mengharuskan), kerusakan pankreas semakin parah dan
akhirnya kita harus terus menggunakannya dan dosisnya semakin besar. Mitos ini timbul
karena dahulu kebanyakan orang sudah terlambat menggunakan insulin, sehingga alternative
untuk menghentikannya sudah tidak ada lagi karena pankreas terlanjur mengalami kerusakan.
Takut
ketergantungan dan pemakaian insulin seumur hidup. Pada diabetes mellitus tipe
1 , penggunaan
insulin tidak dapat dihentikan. Sedangkan pada diabetes mellitus tipe 2 tergantung
kondisi masing-masing pasien. Suntikan insulin akan membantu pankreas yang selama
ini kurang optimal menghasilkan insulin untuk beristirahat. Dengan
beristirahat, pankreas
diharapkan akan dapat membuat insulin seperti sebelumnya. Bila fungsi pankreas sudah dinilai mampu memproduksi insulin dengan baik
, injeksi insulin dari luar dapat dihentikan.
Dengan kata lain, pemberian injeksi insulin dapat diberikan sejak awal, sebelum kerusakan
berat pada pankreas sudah terlanjur terjadi.
Takut
disuntik karena sakit dan sulit pemakaiannya. Pada kenyataannya rasa sakit
tidak ada bila
disuntik dengan alat suntik modern ( seperti pen insulin). Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang
dapat menyembuhkan Diabetes. Yang bisa diupayakan adalah mengendalikan atau mengontrol
kadar gula darah mendekati normal, sehingga komplikasi kronik diabetes melitus ini dapat ditunda
atau bahkan dicegah.