Kamis, 06 September 2012

Diabetes Lemahkan Tulang

Komplikasi penyakit diabetes bukan hanya penyakit jantung, kerusakan ginjal kronik, kerusakan retina yang mengakibatkan kebutaan, kerusakan system saraf, dan kerusakan sel darah, yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi dan luka yang sukar sembuh. 

Tulang


Penelitian terbaru Alblowi et al yang berjudul High Levels of TNF-Contribute to Accelerated Loss of Cartilage in Diabetic Fracture Healing pada jurnal Pathology edisi Oktober 2009 mengungkapkan bahwa penderita diabetes juga mengalami lambatnya proses penyembuhan tulang yang patah. Hal ini karena molekul penyebab radang TNF berkontribusi untuk memperlambat penyembuhan patah tulang pada pasien diabetes.

Untuk menguji bagaimana diabetes berpengaruh pada tulang, Dr. Dana Graves dan koleganya dari Univerisy of Medicine and Dentistry of New Jersey dan The Boston University School of Medicine mengeksplorasi perbaikan tulang pada model seekor tikus diabetes. Mereka mengobservasi peningkatan level molekul penyebab radang, termasuk TNF selama proses penyembuhan tulang patah. 

Binatang pengidap diabetes cepat sekali kehilangan tulang rawan pada proses penyembuhan tulang, Diabetes merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak cukup memproduksi, atau merespon insulin. Penyakit ini berpengaruh setidaknya pada 171 juta orang di dunia, dan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat pada 2030.

Keistimewaan Tuang

Ada beberapa jenis sambungan yang berbeda antartulang. Jika beberapa sambungan memungkinkan tulang untuk bergerak muka belakang, lainnya memungkinkan bergerak ke samping.

Tulang-tulang melakukan tugas membawa dan melindungi tubuh. Pastilah, tulang itu telah diciptakan cukup kuat dan mampu melakukan tugas-tugas sulit ini.

Tulang-tulang terhitung ringan karena struktur bagian dalamnya berlubang seperti sarang madu. Akan tetapi, meskipun tulang itu sangat ringan karena bentuk berlubangnya ini, tulang juga sangat keras. Namun ini tidak berarti bahwa tulang tidak bisa patah. Sebaliknya, tulang begitu keras sehingga jika kalian mengambil sejumlah tulang dan baja, tulang lima kali lebih kuat daripada baja.

Otot paha di kaki misalnya, memiliki banyak kemampuan seperti itu sehingga bisa mengangkat satu ton beban ketika berdiri tegak. Ketika melompat atau berjingkrak dari satu tempat ke tempat lain, tulang ini akan berada dalam suatu bobot yang sama dengan 3-4 kali berat badan. Akan tetapi, tidak mengalami kerusakan apa pun berkat kekuatan tulang.