Komplikasi penyakit diabetes bukan
hanya penyakit jantung, kerusakan ginjal kronik, kerusakan retina yang
mengakibatkan kebutaan, kerusakan system saraf, dan kerusakan sel darah, yang
dapat mengakibatkan disfungsi ereksi dan luka yang sukar sembuh.
Penelitian terbaru Alblowi et al
yang berjudul High Levels of TNF-Contribute to Accelerated Loss of Cartilage in
Diabetic Fracture Healing pada jurnal Pathology edisi Oktober 2009
mengungkapkan bahwa penderita diabetes juga mengalami lambatnya proses
penyembuhan tulang yang patah. Hal ini karena molekul penyebab radang TNF berkontribusi untuk memperlambat penyembuhan patah tulang pada pasien diabetes.
Untuk menguji bagaimana diabetes
berpengaruh pada tulang, Dr. Dana Graves dan koleganya dari Univerisy of
Medicine and Dentistry of New Jersey dan The Boston University School of
Medicine mengeksplorasi perbaikan tulang pada model seekor tikus diabetes.
Mereka mengobservasi peningkatan level molekul penyebab radang, termasuk TNF
selama proses penyembuhan tulang patah.
Binatang pengidap diabetes cepat
sekali kehilangan tulang rawan pada proses penyembuhan tulang, Diabetes
merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak cukup memproduksi, atau merespon
insulin. Penyakit ini berpengaruh setidaknya pada 171 juta orang di dunia, dan
jumlahnya akan meningkat dua kali lipat pada 2030.
Keistimewaan Tuang
Ada beberapa jenis sambungan yang
berbeda antartulang. Jika beberapa sambungan memungkinkan tulang untuk
bergerak muka belakang, lainnya memungkinkan bergerak ke samping.
Tulang-tulang melakukan tugas
membawa dan melindungi tubuh. Pastilah, tulang itu telah diciptakan cukup
kuat dan mampu melakukan tugas-tugas sulit ini.
Tulang-tulang terhitung ringan karena struktur bagian dalamnya berlubang seperti sarang madu. Akan tetapi, meskipun tulang itu sangat ringan karena bentuk berlubangnya ini, tulang juga sangat keras. Namun ini tidak berarti bahwa tulang tidak bisa patah. Sebaliknya, tulang begitu keras sehingga jika kalian mengambil sejumlah tulang dan baja, tulang lima kali lebih kuat daripada baja.
Otot paha di kaki misalnya,
memiliki banyak kemampuan seperti itu sehingga bisa mengangkat satu ton beban
ketika berdiri tegak. Ketika melompat atau berjingkrak dari satu tempat
ke tempat lain, tulang ini akan berada dalam suatu bobot yang sama dengan 3-4
kali berat badan. Akan tetapi, tidak mengalami kerusakan apa pun
berkat kekuatan tulang.