Diabetes Mellitus saat ini bukan
hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah menyerang anak-anak dan remaja.
Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi sejak dini bahkan sejak bayi
sekalipun. Tidak ada tanda-tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan bahwa
seorang anak nantinya akan menderita diabetes. Biasanya anak akan ketahuan
menderita diabetes pada usia 7 tahun ke atas.
Gejala Diabetes Mellitus pada anak hampir
sama dengan gejala diare seperti muntah, sering buang air besar, kesadaran
menurun (koma), dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Namun bedanya,
nafas si anak berbau asam (aseton). Hal inilah yang membuat orang tua terkadang
terjebak di dalamnya. Banyak orang tua melihat gejala seperti itu mengira
anaknya terserang diare berat. Padahal dia sudah terserang diabetes. Dan tak
jarang anak penderita diabetes ini dibawa ke rumah sakit dalam keadaan koma.
Untuk mengantisipasinya, orang tua
harus memperhatikan kebiasaan anaknya di rumah dan perkembangan berat badan
anak tersebut. Anak yang terindikasi menderita DM biasanya sering cepat merasa
lapar dan haus, buang air kecilnya banyak dan berat badannya tidak pernah naik.
Kalau orang tua melihat gejala yang demikian, harus berhati-hati dan segera cek
gula darah. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang
normal bagi orang dewasa yakni berkisar antara 100-140 mg/dl.
Anak-anak biasanya menderita
diabetes tipe 1. Ini terjadi akibat defisiensi insulin karena terjadinya
kerusakan sel beta pankreas dalam tubuhnya, sehingga anak tersebut mengalami
kekurangan hormon insulin. Anak dengan obesitas belum tentu menderita DM, namun
berisiko menderita diabetes apabila dia berasal dari keturunan yang mengidap
diabetes tipe 1(faktor genetik).
Diabetes Mellitus pada anak dapat pula
menyebabkan kematian dan dapat mengganggu proses tumbuhkembang. Anak yang
terkena DM hendaknya menjalani terapi insulin daripada mengkonsumsi
obat-obatan. Anak yang menderita diabetes ini juga perlu dijaga pola makannya
dan olahraga secara teratur. Anak-anak memang agak sulit untuk diatur pola
makannya apalagi sekarang ini kehadiran makanan cepat saji sangat digemari oleh
anak-anak. Di sinilah perlu peran orang tua, keluarga dan guru dalam membantu
anak untuk bisa memperhatikan pola makan yang baik.
DM juga bisa menyerang wanita hamil.
Biasanya hal ini baru diketahui pada saat usia kehamilan memasuki bulan
keempat. Biasanya hanya terjadi pada masa kehamilan saja. Setelah melahirkan,
mereka sudah sembuh dari diabetes.
Para wanita hamil yang telah divonis
menderita diabetes, hendaknya dapat mengatur pola makan dengan baik. Walaupun
setelah melahirkan mereka dinyatakan sembuh, namun pola makan harus tetap
dijaga. Sebab kalau tidak, dalam 10 tahun ke depan, merekapun akan menderita
diabetes.
Ibu hamil yang menderita Diabetes Mellitus
pada saat kehamilan handaknya melakukan terapi insulin dan olah raga secara
teratur. Terapi insulin ini tidak mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan.
Menurunkan kadar gula darah sebanyak 40 mg/dl pada ibu hamil pada sembilan
bulan usia kandungan atau dua minggu sebelum melahirkan, tidak akan menimbulkan
dampak yang negatif bagi bayi.