Senin, 03 September 2012

Diabetes Mellitus pada Anak : Sulit Dideteksi Sejak Dini

Diabetes Mellitus saat ini bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah menyerang anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi sejak dini bahkan sejak bayi sekalipun. Tidak ada tanda-tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan bahwa seorang anak nantinya akan menderita diabetes. Biasanya anak akan ketahuan menderita diabetes pada usia 7 tahun ke atas.

Diabetes Anak

Gejala Diabetes Mellitus pada anak hampir sama dengan gejala diare seperti muntah, sering buang air besar, kesadaran menurun (koma), dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Namun bedanya, nafas si anak berbau asam (aseton). Hal inilah yang membuat orang tua terkadang terjebak di dalamnya. Banyak orang tua melihat gejala seperti itu mengira anaknya terserang diare berat. Padahal dia sudah terserang diabetes. Dan tak jarang anak penderita diabetes ini dibawa ke rumah sakit dalam keadaan koma.

Untuk mengantisipasinya, orang tua harus memperhatikan kebiasaan anaknya di rumah dan perkembangan berat badan anak tersebut. Anak yang terindikasi menderita DM biasanya sering cepat merasa lapar dan haus, buang air kecilnya banyak dan berat badannya tidak pernah naik. Kalau orang tua melihat gejala yang demikian, harus berhati-hati dan segera cek gula darah. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang normal bagi orang dewasa yakni berkisar antara 100-140 mg/dl.

Anak-anak biasanya menderita diabetes tipe 1. Ini terjadi akibat defisiensi insulin karena terjadinya kerusakan sel beta pankreas dalam tubuhnya, sehingga anak tersebut mengalami kekurangan hormon insulin. Anak dengan obesitas belum tentu menderita DM, namun berisiko menderita diabetes apabila dia berasal dari keturunan yang mengidap diabetes tipe 1(faktor genetik).

Diabetes Mellitus pada anak dapat pula menyebabkan kematian dan dapat mengganggu proses tumbuhkembang. Anak yang terkena DM hendaknya menjalani terapi insulin daripada mengkonsumsi obat-obatan. Anak yang menderita diabetes ini juga perlu dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur. Anak-anak memang agak sulit untuk diatur pola makannya apalagi sekarang ini kehadiran makanan cepat saji sangat digemari oleh anak-anak. Di sinilah perlu peran orang tua, keluarga dan guru dalam membantu anak untuk bisa memperhatikan pola makan yang baik.

DM juga bisa menyerang wanita hamil. Biasanya hal ini baru diketahui pada saat usia kehamilan memasuki bulan keempat. Biasanya hanya terjadi pada masa kehamilan saja. Setelah melahirkan, mereka sudah sembuh dari diabetes.
Para wanita hamil yang telah divonis menderita diabetes, hendaknya dapat mengatur pola makan dengan baik. Walaupun setelah melahirkan mereka dinyatakan sembuh, namun pola makan harus tetap dijaga. Sebab kalau tidak, dalam 10 tahun ke depan, merekapun akan menderita diabetes.

Ibu hamil yang menderita Diabetes Mellitus pada saat kehamilan handaknya melakukan terapi insulin dan olah raga secara teratur. Terapi insulin ini tidak mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan. Menurunkan kadar gula darah sebanyak 40 mg/dl pada ibu hamil pada sembilan bulan usia kandungan atau dua minggu sebelum melahirkan, tidak akan menimbulkan dampak yang negatif bagi bayi.