Fakta membuktikan, setiap 10 detik
satu orang meninggal karena komplikasi diabetes dan dalam waktu bersamaan
ditemukan dua penyandang diabetes baru.
Data lain menunjukkan, lebih dari 80 juta diabetesi (orang dengan diabetes) berada di wilayah Pasifik Barat dan Asia Tenggara. Di seluruh dunia, diabetes melitus (DM) membunuh lebih banyak manusia dibanding HIV/AIDS.
Sedemikian besarnya angka kejadian
dan kematian akibat penyakit terkait kadar gula darah itu. Sejak 2007, badan
dunia PBB menjadikan 14 November sebagai Hari PBB untuk Diabetes (UN World
Diabetes Day).
Diabetes merupakan penyakit kronis
non infeksi dan tidak menular pertama yang diangkat PBB. Sebelumnya, PBB hanya
menetapkan Hari TBC, Malaria, dan HIV/AIDS, yang merupakan penyakit infeksi dan
menular. Di Indonesia hari Diabetes Nasional diperingati tanggal
12 Juli.
Angka penyandang penyakit yang
populer dengan sebutan kencing manis itu memang cukup fantastis, menempati
urutan keempat terbesar di dunia. Pada 2006 ditemukan 14 juta diabetesi. Dari
50% yang sadar mengidapnya, hanya 30% yang rutin berobat. WHO memperkirakan,
pada 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena diabetes.
Ada empat tipe diabetes, yaitu tipe 1, tipe 2, tipe lain (disebabkan adanya penyakit atau faktor
lain), dan DM pada kehamilan (gestasional). Diabetes tipe 1 bisa dialami sejak
kanak-kanak atau remaja dan harus mendapat asupan insulin rutin
seumur hidup (baik melalui injeksi maupun inhalasi). Sementara itu, diabetes
tipe 2 umumnya dialami orang dewasa dan tidak terkait insulin.
DM tipe 2 merupakan yang terbanyak,
yaitu sekitar 95% dari keseluruhan kasus DM. Selain faktor genetik, juga bisa
dipicu oleh lingkungan yang menyebabkan perubahan gaya hidup tidak
sehat, seperti makan berlebihan (berlemak dan kurang serat), kurang aktivitas
fisik, stres.
Kegemukan adalah faktor kunci
terjadinya DM tipe 2. Aspek genetik memang tidak dapat dicegah, tapi gaya hidup
bisa diubah. DM tipe 2 sebenarnya dapat dikendalikan atau dicegah terjadinya
melalui gaya hidup sehat, seperti makanan sehat dan aktivitas fisik teratur. Namun seiring
perkembangan zaman, terjadi perubahan gaya hidup, seperti konsumsi menu junk
food yang tinggi kolesterol serta malas bergerak akibat terlalu mengandalkan
transportasi dan teknologi yang kian canggih.
DM tipe 2 biasanya ditemukan pada
orang dewasa usia 40 tahun ke atas, namun sekarang menyerang di usia lebih muda. Sebelumnya termuda 20 tahun, sekarang ada anak usia 8 tahun sudah terkena
diabetes.
Upaya terbaik yang harus dilakukan
adalah pencegahan dengan mendiagnosis prediabetes sejak dini. Sebab kalau
sudah telanjur kena, sangat sulit mengobatinya. Komplikasinya pun beragam,
seperti kerusakan pembuluh darah dan saraf, infeksi (gangren kaki), gigi goyang
atau tanggal, hipoglikemi (kadar gula darah terlalu rendah), impoten, penyakit
jantung, stroke, hingga kebutaan.
Jika sudah terkena diabetes, kadar gula harus
dijaga dan dipertahankan sebaik mungkin. Selain berolahraga, pengaturan pola
makan berperan penting. Bentuk penanganannya ada yang bersifat primer (mencegah jangan
sampai menjadi diabetes), sekunder (jangan sampai terjadi komplikasi),dan
tersier (jangan sampai terjadi kecacatan).
Diabetes tidak bisa disembuhkan,
tetapi bisa dikendalikan. Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi kunci
utama.