Jumat, 27 Juli 2012

Pengertian Diabetes Mellitus

DM atau Diabetes Mellitus merupakan penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat.
Hampir dipastikan gula dalam darah meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah puasa (8 jam) adalah 70 -110 mg/ dL darah. Kadar gula darah berkisar 120 -140 mg/ dL pada 2 jam setelah makan, atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif. 

DM






Insulin sendiri merupakan hormon yang dilepaskan pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kestabilan kadar gula darah .
Insulin menyebabkan gula berpindah ke dalam sel sehingga menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Pada saat melakukan aktivitas fisik kadar gula darah juga bisa menurun karena otot menggunakan glukosa untuk energi.


PENYEBAB

DM atau Diabetes Mellitus terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan 

kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap 

insulin. Hal ini disebabkan karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin atau tidak 

mencukupi kebutuhan secara keseluruhan.

Kelenjar pankreas termasuk golongan kelenjar endokrin. Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormone insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan diabetes melitus yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glucagons yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
Secara anatomis, kelenjar pancreas terletak retroperitoneal melintang di abdomen bagian atas dengan panjang ± 25 cm, dan berat 120 gram, yang terdiri dari caput, leher, corpus, cauda, dan procuncinatus (bag caput yg menonjol ke bawah).
Pankreas dipersarafi oleh saraf-saraf simpatis dari cabang-cabang nervus vagus. Jika terjadi nyeri pada pancreas akan menyebar ke paramedia kanan dan menyebar ke epigastrik serta ke seluruh abdomen kiri.
Secara Mikroskopis, ada 2 fungsi pankreas, yaitu berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin. Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin sama seperti kelenjar ludah. Sedangkan fungsi kelenjar endorinnya dapat dibagi menjadi 3 sel utama, yaitu:
α cell (Sel Alpa)
Fungsi dari sel α adalah: 
  • Memproduksi glukagon 
  • Meningkatkan glukagon 
  • Menurunkan kadar glukosa 
  • Hyperglycemic factor 
  • Sel bulat dengan dinding tipis
β cell (Sel Beta)
Fungsi dari sel β adalah: 
  • Memproduksi insulin 
  • Hypoglycemic factor 
  • Bertentangan dengan sel 
  • Menurunkan glukagon 
  • Meningkatkan glukosa
∂ cell (Sel gamma)
Fungsi dari ∂ cell  belum diketahui secara pasti 
Ketiga macam sel ini terdapat di pulau-pulau langerhans yang berjumlah sekitar ± 200 rb – 2 juta sel. Bagian corpus dan cauda memiliki pulau langerhans lebih banyak dibanding caput.

Penderita Diabetes Mellitus Tipe I (diabetes yang tergantung kepada insulin) menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Sebagian besar diabetes mellitus tipe I terjadi sebelum usia 30 tahun. 

Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (mungkin berupa infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik.
Pada diabetes tipe I, 90% sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan permanen. Terjadi kekurangan insulin yang berat dan penderita harus mendapatkan suntikan insulin secara teratur. 

Pada DM atau Diabetes Mellitus Tipe II (tidak tergantung kepada insulin, NIDDM), pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Ironisnya tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif.
Diabetes tipe II bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun.
Faktor resiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas ( 80-90% ). Diabetes tipe II juga cenderung diturunkan. 

Penyebab diabetes lainnya adalah:
·  Kadar kortikosteroid yang tinggi
·  Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari      insulin.  
·  Kehamilan (diabetes gestasional)
·  Obat-obatan